Selasa, 07 Juni 2011

NASEHAT KEPADA PEMUDA AHLUSUNNAH WAL JAMAAH 1

Oleh : Al-Ust. Jafar Soleh

Bismillahirahmanirrahim

Segala puji hanya milik Allah, shalawat serta salam semoga tercurah kepada nabi kita Muhammad dan keluarganya dan shahabatnya sekalian. Amma ba'du:


Ini adalah nasihat kepada pemuda Ahlussunnah Wal Jama'ah, wajib atasku menyampaikannya dan mengambil bagian dalam nasihat kepada kaum muslimin dan memperbaiki (hubungan) diantara sesama Ahlussunnah sesuai yang dituntunkan oleh nash-nash yang menganjurkan kepadanya.

Dan landasan penulisan inii adalah apa yang alami oleh banyak pemuda salafiyin pada banyak negeri-negeri Islam bahkan sampai mereka yang berada di negeri-negeri kafir yang ditempati oleh minoritas ummat Islam, berupa perpecahan disebabkan ikhtilaf dan perselisihan pada perkara-perkara ilmiyah dan beberapa sikap dari sebagian orang yang menyimpang dan apa yang timbul darinya berupa saling memutus hubungan, saling boikot bahkan sampai kepada perkara bertindak sewenang-wenang dan kelewat batas diantara Ahlusunnah hingga semakin besarlah api fitnah dan semakin berbahaya dan mempengaruhi perjalanan dakwah kepada As-Sunnah. Bahkan sampai menghalangi sebagian orang dari menempuh jalan sunnah setelah sebelumnya mereka menerimanya pada banyak negeri dan tempat. Dan aku ringkas nasihat ini pada poin-poin berikut dengan mengharap kepada Allah keikhlasan niat dan kebenaran pada ucapan dan semoga Allah menjadikannya bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dari kaum muslimin.

Pertama: Sesungguhnya diantara pokok-pokok baku di dalam agama ini adalah bahwa seorang muslim dituntut untuk memperbaiki dirinya dan berupaya meraih keselamatan dirinya serta menjauh dari sebab-sebab kebinasaan dirinya sebelum dia menyibukkan dirinya dengan orang lain.

Hal ini seperti yang Allah firmankan: ((Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada di dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Dan mereka saling nasihat-menasihati di dalam kebenaran dan saling nasihat-menasihati di dalam kesabaran))

Pada ayat ini Allah mengabarkan tentang orang-orang yang selamat dari kerugian bahwa mereka adalah orang-orang yang terpenuhi pada mereka sifat-sifat ini. Allah menyebutkan mereka merealisasikan prinsip iman dan mengerjakan amal shalih bagi diri-diri mereka sebelum mendakwahkan kebaikan kepada orang lain dan saling nasihat-menasihati dalam kesabaran.

Dan Allah mencela bani Israil kerena penyimpangan mereka dari pokok ajaran ini di dalam firmanNya; ((Apakah kalian memerintahkan orang lain dengan kebaikan sedangkan kalian melupakan diri-diri kalian sendiri dan kalian adalah orang-orang yang membaca Al Kitab. Tidakkah kalian berakal?)) -Al Baqarah; 44-

Maka wajib atas pemuda (salafy) perhatian terhadap perbaikan diri-diri mereka sendiri sebelum mendakwahkan orang lain. Maka apabila seorang pemuda istiqamah diatas jalan ini dan menggabungkan antara mengerjakan agama Allah pada diri-diri mereka dan mendakwahkan orang lain kepada jalan ini, jadilah mereka berada diatas petunjuk salaf dengan benar dan Allah akan jadikan mereka bermanfaat. Merekalah dai-dai kepada sunnah dengan ucapan dan perbuatan mereka. Dan perkara ini -demi Allah- merupakan perkara terbesar yang barangsiapa mendapat taufik kepadanya jadilah ia diantara hamba Allah yang paling baik kedudukannya di hari kiamat. Allah berfirman: ((Siapakah yang paling baik ucapannya daripada orang-orang yang menyeru kejalan Allah dan mengerjakan amalan shalih dan ia berkata: sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim)) -Fusshilat:33-

bersambung............................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar